Suatu hari pada bulan (kalau gak salah) Juni tahun 2018 tiba tiba saya ingin punya burung murai batu. Anehnya saya ketika mulai menekuni dunia hobi burung murai batu yang saya beli justru berjenis kelamin betina dulu karena niatnya suatu saat akan diternak. Itu juga belinya gak sengaja, tujuan awal beli jantan langsung di peternaknya yang berlokasi di Parakan Saat Bandung, karena jantanya tidak normal, kakinya ada yang terluka sehingga agak pincang, itu juga masih gambling katanya sehingga saya memutuskan untuk beli anakan periode berikutnya.
Uang sudah masuk dengan harga Rp2,5jt sebagai tanda keseriusan maka untuk sementara saya suruh bawa anak murai (trotol) betina yang normal bodinya gede sekilas mirip jantan. Setelah deal saya bawa pulang dan di rawat, suatu ketika pemilik (penjual) yang bernama Mas Selamet nagih suruh kembalikan dan akan di ganti anakan jantan sesuai yang saya pesan.
Namun saya sudah terlanjur jatuh hati dengan murai betina ini. Bagaimana tidak, sudah kurang lebih 1 bulan saya rawat masa' mau dikasihkan lagi ke penjual. Akhirnya saya bilang apa adanya bahwa saya menginginkan anak murai betina ini, namun tidak saya sangka dia malah minta tambahan uang lagi Rp1 juta dengan alasan tadinya tidak dijual untuk regenerasi, soanya hanya ada 1 itu saja.
Dengan berat hati saya karena saya sudah terlanjur seneng dengan murai betina ini maka saya transfer 1 juta lagi, sehungga indukan dengan nama Suzana ini seharga Rp3,5juta. Sebuah harga yang fantastis menurut saya hanya untuk murai betina, padahal saya tahu di pasaran harganya cuma Rp1,5 - Rp2jt pada saat itu.
Dengan sabar saya rawat hingga dewasa atau lepas trotol, lalu saya carikan pasanganya jantan hingga berganti ganti 3 kali tidak ada yang cocok, dengan alasan mungkin jantanya masih muda atau belum birahi. pada hal beti Suzana ini sudah bertelur tapi yai begitulah zonk terus karena tidak di buahi.Sampai mabung (ambrol) pada usia sekitar 1 tahun.
Nah setelah mabung pertama ini Beti Suzana saya jodohkan dengan jantan bernama Bruno yang saya datangkan dari Cilacap. Penjodohan lamanya sekitar 3 bulan setelah rukun, Beti Suzana bertelur 3 namun masih zonk juga, periode berikutnya barulah ngisi semua.
0 komentar:
Posting Komentar